Pages

Selasa, 13 Maret 2012

The Mask vs Muka 12

pernah menonton film “Me, Myself and Irene” dengan bintang utamanya bintang kocak yang main dalam “The Mask” dan “Ace ventura: the Pet Detective”.  Dalam cerita itu dia (bintang utamanya) digambarkan sebagai orang yang berkepribadian ganda.  Satu sisi orang baik dan di sisi lain sebagai orang jahat, seperti kisah Dr Hyde and Mr Jackill.  Mungkin kita tidak seekstrem itu dalam kehidupan ini, tapi bila kita melihat film “The Mask” maka mungkin itu menggambarkan kondisi kita lebih “realistis”. Dimana letak realistisnya? kalau kita menemukan topen terus menjadi orang hebat atau pahlawan super – jelas itu hanyalah dunia khayal, tetapi yang ingin saya tekankan di sini adalah perilaku kita sesunggunguhnya mirip dengan tokoh utama film tersebut: tampak seperti orang baik, sering kesal dan menggerutu ke orang lain (dan ini terbawa ke alam bawah sadar si tokoh hingga “topeng” tersebut dapat “mewujudkannnya”), dan menunggu saat yang tepat untuk membalas dendam, banyak keinginan.  Setidaknya 4 hal tersebut diatas dapat mewakili tokoh tersebut dan kita.  Bukan hal yang mudah hidup dengan topeng-topeng kepalsuan, tapi kalau mau “survive’ tampaknya sebagian orang melakukan hal tersebut, asal jangan merugikan  orang lain (untuk tujuan penipuan atau korupsi).  Beberapa tahun yang lalu saya telah mengungkapkan hipotesis tentang “topeng wajah kita” tapi banyak yang tak sependapat, karena ungkapan itu identik dengan istilah munafik, tapi begitulah adanya kita sehari-hari.
Topeng wajah tidak selamanya merugikan tak sedikit topeng tersebut membahagiakan orang lain (walaupun mungkin kita sendiri tak bahagia?).  Memberikan senyum dengan tulus walaupun hati tak setulus wajah.
Tapi sayangnya ada juga orang yang memiliki banyak sekali topeng wajah sehingga dijuluki sebagai orang yang “bermuka 12″.  Bukan seperti Dasamuka – musuhnya Rama, perlambang segala nista- yang bermuka sepuluh (dasa = sepuluh, muka = wajah), orang yang bermuka 12 ini jelas lebih berbahaya dari pada Dasamuka karena ia memiliki wajah atau muka lebih banyak.  Tampak baik didepan seseorang, tetapi menikam dibaliknya.  Nah, dalam kategori saya muka dua belas inilah yang termasuk munafik (walau secara bahasa aslinya tidak seperti itu artinya).  Orang seperti ini akan mendapatkan keuntungan dalam kekacauan, atau minimal mencari keuntungan pribadi, walaupun bagi yang belum canggih benar ilmunya, dia akan ketahuan dalam waktu yang tak terlalu lama.
Terus terang kita semua tak mau memiliki teman atau sahabat seperti muka 12 ini, karena hidup kita sesungguhnya “terancam” oleh keberadaannya disisi kita.  Begitu pun orang lain tak mau bila kita yang menjadi sahabatnya, ternyata memiliki muka 11 buah lebih banyak dari yang seharusnya.  Ada satu pesan penting yang diberikan seorang teman ke pada ku: Jangan menyakit jika tak ingin disakiti, walaupun kita tak bisa jamin bahwa bila kita tak menyakiti seseorang maka orang tersebut tak akan menyakit kita juga, who knows?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar